Senin, 13 Juni 2011

Seperti Apakah Pola Pikir Yahudi??

           Pemboikotan produk Yahudi dan Amerika sampai sekarang belum berakhir. Karena itu salah satu cara untuk sedikit meminimalisir suplay senjata, dalam rangka menghancurkan saudara – saudara kita yang berada di Palestina, Irak dan wilayah lain di Timur Tengah. Sepertinya di semua tempat di dunia ini sudah terjajah oleh Yahudi. Karena Yahudi sedang berupaya mencegah turunnya Islam di muka bumi ini. Tapi, sadarkah kita, terkadang pula kita suka berpola pikir seperti Yahudi? Seperti apakah pola pikir Yahudi itu?

            Bangsa Yahudi sudah diakui di seluruh dunia dengan kecerdasan dan kepintarannya. Jumlah cendikiawan dan ilmuwan di sana mencapai 100.000 lebih. Karena dalam satu bulan bisa menghabiskan bacaan lebih dari 50 buku. Dan Yahudi itu sebenarnya tahu dan mengakui adanya Al Qur’an, tapi mereka tidak mau mengakui bahwa teori yang mereka ambil itu dari Al Qur’an. Boleh dikata para cendikiawan dan ilmuwan Yahudi itu adalah “maling” Al Qur’an.
            Kalau belajar tentang penciptaan alam semesta, termasuk juga bumi, dalam teori big bang tercatat 30.000 juta tahun lalu. Teori darimanakah itu? Tahun berapakah itu? Sedangkan Al Qur’an sudah menjelaskan dalam Q.S. Hud : 7, “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata"”. Di ayat tersebut mencatat enam masa atau enam hari. Satu masa atau satu hari di mata Allah swt sama dengan 1000 tahun, berarti penciptaan bumi selama 6000 tahun.

            Teori Copernikus tentang peredaran bumi mengelilingi matahari, bumi dan bulan berputar pada porosnya serta berputar pada garis edarnya. Sedangkan jawaban Al Qur’an tentang peredaran bulan  tercantum pada Q.S. Yunus : 5, Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui”.

            Tentang peredaran matahari yang diteorikan oleh Kopernikus, sudah ada dalam Q.S. Yaa Siin : 38, “Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan mengenai garis edar, masih dijelaskan dalam Q.S. Yaa Siin : 40, “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. Lalu Charles Darwin tentang teori evolusi manusia, yang berasal dari monyet besar yang lama – lama berjalan tegak. Kalau manusia seperti itu, Nabi Adam as mau seperti apa? Allah swt telah menciptakan sebaik – baik manusia. Allah swt berfirman dalam Q.S. At – Tiin : 4, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

            Dan masih banyak lagi teori – teori dari ilmuwan Yahudi yang mengambil dari Al Qur’an dan mengklaim bahwa itu adalah teorinya. Misalnya, Pavlov tentang tabula rasa.  Bahwa anak yang baru lahir seperti kertas putih, dan yang memberi warna kertas putih itu adalah dari orang tuanya, warna merah, hijau dan sebagainya. Coba bandingkan dengan hadits Rasulullah saw yang intinya, manusia ketika di lahirkan umpama kertas putih. Yang memberi warna adalah tergantung pada orang tuanya. Mewarnainya agama Yahudi, Nasrani atau Majusi.

            Jadi, ketika mengeluarkan pendapat haruslah merujuk kepada Al Qur’an. Karena kalau menurut teorinya sendiri tanpa tertuju kepada Allah swt, berarti tidak ada bedanya dengan Yahudi. Sudah diketahui bersama, sekarang Yahudi mengerahkan semuanya untuk mencegah turunnya Islam di muka bumi dengan cara mencuci otak umat Islam lewat perang pemikiran, untuk meninggalkan akidah kita. Semoga kita semua tidak menjadi korban dari perang pemikiran dan berpola pikir seperti Yahudi.

1 komentar:

  1. om
    kalau berpola pikir kyk belajr dan mkn gak papa berpola pikir kyk yahudi..

    tapi tentang agama tetap agama islam paling sempurna..

    you agree om???

    BalasHapus