Kamis, 09 Juni 2011

Sebongkah Sabar


Berkah ujian silih berganti melanda,
Menahan sesak ketegaran di ujung mata,
Tapi tiada pernah setetes jua,
Jatuh pada luka yang menganga...

Tak dihajar sengsaranya perjalanan,
Pada garis takdir yang telah digoreskan,
Deru badai yang bergejolak ditahan,
Namun terus mereda relung kesendirian...
 Seperti kicau pipit dipayungi senja,
Menjelang penantian purnama,
Terbang... Meski patah sayapnya,
Menjemput rizki walau seadanya...

Mempertahankan segenggam sabar,
Untuk teruskan perjalanan yang samar,
Pengobat luka semakin menyebar,
Membasuh sekeping hati yang tercalar...

Nasib tertulis sudah dalam kehidupan,
Bertafakur kerasnya sebuah penderitaan,
Mencoba melukis senyum dalam kesayuan,
Meski tak tahu isi hati menahan cobaan...

Keruh air di pinggir hulu... Biarlah...
Semoga di ujung muara jadi jernih,
Kepenatan penderitaan... Biarlah...
Ketenangan datang mengusir perih...

(14 Rabi’ul Akhir 1431 H / 19 Maret 2011 M)
2 : 19
Ciledug, Tangerang

2 komentar:

  1. afwan ukhti...
    itu ditulis tanggal 12 Rabi'ul akhir 1432 H ya seharusnya..?

    BalasHapus
  2. Eh, iya... Hehehe... :D

    Syukron... ^_^

    BalasHapus