Sabtu, 30 Juli 2011

Freemansory dan Angka 33

Organisasi Freemansory di Amerika disinyalir bertanggung jawab atas pembunuhan tokoh-tokoh elit dan memprovokasi tindakan kekerasan dan peperangan yang sebagian besar terjadi di 33 derajat lintang utara.

Fenomena ini menjadi menarik karena pada umumnya sentra-sentra bisnis berada di 33 derajat lintang utara, sebut saja London, New York, Chicago, dan Swiss. Mayoritas dari populasi penduduk di bumi ini juga menempati belahan 33 derajat.

Kekuatan organisasi Mason yang berada di tangan tokoh-tokoh berpengaruh juga turut mempengaruhi kebijakan media. Apabila isu-isu sensitif mengenai kelompok ini dikemukakan ke publik, maka reaksi yang muncul adalah tindakan sensor agar infomasi seputar Mason tidak menyebar ke publik, misalnya saja buku yang berjudul “Tragedy and Hope” yang menguak misteri dibalik Mason karya Professor Carroll Quigley yang ditarik dari peredaran oleh penerbit Macmillan sebulan setelah tanggal penerbitannya.

James Shelby Downard (1913-1998) dalam sebuah esainya “Sorcery, Sex, Assassination and the Science of Symbolism”, menganalisis hubungan tragedi penembakan JFK tahun 1963 dengan leStak geografis, nama, dan simbol seputar pembunuhan tersebut. Kennedy ditembak saat berada dalam limosin di Elm Street, Dallas, sebuah kota yang berada di 33ocover lintang utara. Oswald yang dituduh sebagai pelaku penembakan disinyalir hanya dijadikan oleh pelaku sesungguhnya.

Penembakan JFK hanya salah satu contoh dari berbagai tragedi di 33o lintang utara lainnya. Aktivitas paranormal juga terjadi di zona 33 derajat lintang utara, yakni kota Atlantis, Piramid di Mesir, dan Segitiga Bermuda. Angka 33 memang seperti memiliki nilai magis dan tersebar dalam berbagai ranah kehidupan: jumlah otot pada kaki manusia adalah 33, urutan DNA lengkap manusia ada 33, Dante Alighieri (1265-1321) membagi karya Divine Comedy ke dalam 100 canto, di mana 1 canto untuk pembukaan, 33 canto untuk inferno, 33 canto untuk purgatorio, serta 33 canto untuk paradiso.

Jumat, 22 Juli 2011

Surat Untuk Negeri Para Anbiya’


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, teriring salam dari qalbu yang tulus untukmu, wahai negeri para Anbiya’.

Wahai negeri Anbiya’, bagamaimana kabarmu? Semoga selalu diberkahi dan dirahmati oleh Allah swt, meski engkau masih dalam keadaan terluka. Tanahmu sebagian besar telah diambil oleh manusia – manusia yang sudah dilaknat Allah swt, yang tersisa hanya sedikit tanah untuk tinggal para mujahidmu. Yang diambil adalah tanah yang subur, sedangkan yang tersisa sedikit adalah lingkungan yang kumuh.

Al Aqsha, bagaimana kabarmu? Semoga engkau tetap kokoh berdiri dibumimu, bumi para Anbiya’. Orang – orang yang tidak peduli padamu, tidak mendengar tangisanmu. Orang – orang yang tidak peduli padamu, tidak tahu sama sekali mengenai kondisimu yang hampir rapuh karena penggalian terowongan pondasi yang dibangun para manusia laknat dan orang – orang yang tidak peduli padamu hanya diam saja tanpa berbuat apa pun untukmu. Tunggu pertolongan Allah atas ikhtiar kami dan para mujahidmu, yang senantiasa membelamu dari penistaan tangan – tangan hina. Jangan menangis lagi, wahai Al Aqsha. Kami yakin sekali, suatu hari nanti kami bisa menunaikan shalat di sana.

Tunggulah intifadha yang ketiga kalinya di bumimu, wahai bumi Anbiya’. Batu – batu terlontar dari tangan – tangan kecil, dari para mujahid dan mujahidah untuk kembali merebut tanahmu yang telah direbut itu. Para manusia laknat itu akan ketakutan dengan batu – batu yang terlontar diiringi pekikan takbir, bahkan dengan mengendarai tank yang berlapis baja mereka tidak berani menghadapi.

Wahai Gaza, bagaimana kabarmu? Apakah engkau masih terisolir oleh para manusia laknat? Sudah berapa lama engkau terisolir? Sampai – sampai rakyatmu harus kelaparan. Kalau pun ada, harganya sangat mahal. Aku jadi teringat bagaimana perjanjian pemboikotan tertulis yang dilakukan Quraisyh terhadap Rasulullah saw, para sahabat dan keluarganya. Akan tetapi pertolongan Allah datang dengan mengirim sejenis anai – anai untuk menggerogoti perjanjian tertulis itu. Bersabarlah wahai Gaza, Allah akan mengirimkan pertolongannya kepadamu seperti halnya pertolongan Allah kepada Rasulullah saw.

Senin, 11 Juli 2011

Konspirasi di Balik Makanan, Minuman dan Obat – obatan


          Kali ini saya akan membahas secara singkat bagaimana konspirasi di balik makanan, minuman dan obat – obatan. Tidak terlalu jauh hubungannya dengan perang pemikiran melalui makanan, tujuannya tetap menjauhkan dari aqidah. Tidak hanya itu, yang membuat program bisa mengendalikan jumlah populasi manusia di seluruh dunia atau dikenal dengan sebutan depopulation program, yang sampai saat ini mencapai 6 miliar lebih manusia. Program (Codex Alimentarius) ini yang mendirikan PBB, dari oraganisasi FAO (Badan Pangan Dunia) dan WHO (Badan Kesehatan Dunia). Bagaimana cara mengendalikannya? Berikut penjelasan singkatnya.

Makanan
            Semakin lama, semakin senang dengan makanan siap saji (junk food), di Amerika Serika sedang mengampanyekan untuk menjauhi, tapi di Indonesia menjadi makanan bergengsi. Apalagi yang statusnya “boikot”. Selain keuntungannya menyumbang peluru untuk membunuh saudara – saudara kita yang di Palestina, ternyata juga bisa merusak kesehatan tubuh. Siapa yang tidak tahu dengan produk humburger dari produk yang “diboikot”?? Daging pada hamburger tersebut, ternyata sudah disemprot dengan zat cair yang biasa untuk pembersih kaca, agar daging tetap awet setelah dicetak. Jika kita menaruh hamburger di atas meja dengan terbuka, tanpa ada penutupnya maka lalat tidak mau menghampiri. Hari berikutnya masih bisa dimakan.

Rabu, 06 Juli 2011

Ayat Muhammad Al-Akhras

“Semalaman ia nyaris tidak tertidur. Sampai tengah malam dia masih membaca AL-QUR’AN. Tatkala saya terjaga, dia sedang asyik sholat malam. Dia asyik baca ayat-ayat AN-NAABA sambil menangis,” ujar sang ibu. Usai subuh, AYAT AL-AKHRAS (16) remaja shalihah itu kembali membaca AL-QUR’AN. Ayat-ayat jihad panjang dibacanya berulang-ulang dengan nada bergetar. Sesekali ia terhenti, menahan isak tangis.. Menjelang pukul 06.00 waktu Palestina, dia menulis sesuatu di meja belajar.

Sejurus kemudian Ayat sudah berseragam dan bergegas menuju dapur untuk menemui ibunya. Kepada Ny. AL-AKHRAS, dia pamit hendak pergi ke sekolah. “Ada tugas tambahan. Hari ini boleh menjadi saat terpenting dalam hidup ini. Saya mohon do’a restu ibu,” ucapnya dengan mata berbinar. Ny AL-AKHRAS tercekat. Dia sedikit bingung, heran, dan kaget melihat tingkah putrinya. “Semoga ALLAH selalu melindungi dan merahmatimu Anakku. Tapi, bukankah Jum’at adalah hari libur?” “Do’a Ibunda yang nanda harap,” jawabnya. Ayat tak lagi berkata-kata. Dia hanya tersenyum.

Jumat, 01 Juli 2011

Pelaksana Amaliyyah Al-Istisyhadiyyah : Perjuangan Muslimah Palestina


Pada artikel saya kali adalah 10 syahidah palestina yang cukup terkenal. Mereka adalah para muslimah yang telah “meng-infaqkan” diri demi negara dan Islam dari penjajahan zionis terlaknat. Berikut biografi singkat para mujahidah yang telah menjadi syahidah di tanah para Anbiya’, yakni Palestina.

1. Wafa Idris, ketika menjadi syahidah usianya 28 tahun. Tinggal di camp pelarian Amari yang ada di Ramallah. Wafa berprofesi sebagai perawat palang merah Palestina. Melakukan bom syahid pada tanggal 27 Januari 2002 dengan sasarannya adalah Jaffa Road, Yerusallem. Hasilnya, 150 orang tentara Zionis mengalami luka – luka dan cedera. Sekitar 2 bulan sebelum melakukan bom syahid, ia teringat kisah seorang budak laki – laki yang berumur 15 tahun yang bernama Samir Kosbeh yang telah ditembak mati kepalanya oleh tentara Israel. Wafa melakukan bom syahid melalui Brigade Syuhada Al Aqsha, yaitu sayap militer Fatah. Saat itu, Fatah masih dipimpin oleh Yasser Arafat.

2. Dareen Abu Asyheh, saat syahid usianya masih sangat muda, 21 tahun. Ia berasal dari Beit Wazan, Ramallah, Tepi Barat. Dareen ketika itu juga masih berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas An Najah yang berlokasi di Nablus. Melakukan bom syahid di Maccabim Roadblock Israel yang ada di Tepi Barat pada tanggal 27 Februari 2002, yang memakan korban hanya 4 orang cedera tentara Israel. Perkataan terakhir Dareen sebelum syahid pada siaran televisi Arab ANN, “Aku ingin menjadi wanita kedua (setelah Wafa’) untuk melakukan operasi syahid membalas dendam darah syahid dan pengotoran terhadap masjid Al Aqsha.