Senin, 08 Agustus 2011

Untuk Calon Mujahidku...

 
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...



Wahai calon mujahidku di belahan bumi sana, bagaimana kabarmu? Semoga selalu dibawah naungan rahmatNya dan selalu diridhoiNya dalam tiap jengkal langkahmu mengharungi jalan dakwah ini. Bagaimana jua kabar iman dan hatimu? Semoga selalu terjaga kesucian dan keistiqamahanmu.

Wahai calon mujahid yang akan menjadi imamku, Allah telah mempersiapkanmu untuk menjemputku dalam ikatan yang suci. Ikatan yang akan mengguncang dunia dan seisinya. Kita akan mengharungi dakwah bersama, agar kau tak sendiri lagi. Aku akan menjadi teman berjuang bersamamu, dalam suka dan duka.

Wahai calon mujahidku, aku akan berusaha menjadi “Khadijah”mu. Aku akan menjadi penentram hatimu ketika merasa resah, gundah dan gelisah dalam menghadapi berbagai persoalan. Aku akan senantiasa mendukung jihadmu, bukan menjadi penghalang. Karena aku tahu kau melakukannya hanya untuk mencari ridha Allah swt semata.

Wahai calon mujahidku, tahukah kau? Aku akan menjadi “Fathimah” untukmu. Aku akan mengurus rumah tangga dengan baik ketika kau tak ada di rumah. Aku tak akan menuntut lebih atas pemberian darimu, aku akan menerima dengan senang hati dan seikhlas hati apa pun itu yang kau beri padaku, asalkan halal lagi baik. Aku siap menjadi pendamping yang senantiasa qana’ah, bersyukur atas apa yang diberi. Ya, pemberianMu adalah rezeki dari Allah swt.

Wahai calon mujahidku, aku akan menjadi “Shafiyyah binti Abdul Muthalib” untuk anak – anak kita kelak. Aku akan mendidik mereka agar menjadi jundi – jundi yang tangguh seperti “Zubair bin Awwam” dan setegar engkau calon mujahidku. Anak – anak merupakan aset penerus dakwahmu kelak, dan mereka juga akan menggoreskan tinta emas pada lembar – lembar peradaban.

Wahai calon mujahidku, sebelum waktu yang telah lama dirindu itu tiba, kita persiapkan diri kita masing – masing untuk menimba ilmu agar kita lebih dewasa dalam menghadapi berbagai masalah yang akan menggoyahkan bahtera kita. Mengharungi bersama seumur hidup, bukan dalam waktu yang sebentar. Selain itu, dengan ilmu kita akan menjadi orang tua yang bijak untuk anak – anak kita kelak.

Wahai calon mujahidku, Allah swt masih merahasiankanmu dariku. Aku tahu, kau adalah pemberian Allah swt yang terbaik untukku. Allah Maha Pemberi yang terbaik untuk hambaNya, dan pemberian Allah tidak pernah salah. Aku akan ikhlas menjadikanmu pendamping hidupku dan semoga kau juga akan ikhlas menerimaku menjadi teman berjuangmu di jalan dakwah ini.

Wahai calon mujahidku, saat ada kekurangan darimu aku akan melengkapinya. Begitu juga denganmu, kau adalah pelengkap dari kekuranganku. Semoga kelak kita akan saling memahami dan saling mempercayai. Kelak, kita akan buat bahatera kita menjadikan bahtera keluarga dakwah, karena bermula dari keluarga untuk mencapai daulah.

Sekian,
Calon mujahidahmu
Di bumi Allah...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar