Sabtu, 15 Desember 2012

Pesanku Untuk Saudariku

Pesan ini kutuliskan untuk saudari-saudariku muslimah yang senantiasa dilindungi dan dirahmati oleh Allah swt. Yang senantiasa menjaga kehormatannya, dan senantiasa bersabar untuk taat dan menghindari maksiat. Semoga bisa ambil hikmahnya

Saudariku, bagaimana kabarmu? Semoga kau selalu sehat dan di bawah naungan rahmat-Nya. Lalu, bagaimana perasaanmu setelah menikah? Aku selalu berdoa untukmu, semoga pernikahan mendapat berkah dari Allah swt.

Sungguh, aku senang kau telah menikah dengan laki-laki shalih. Tidak semua Muslimah mendapat lelaki shalih. Mereka diuji dengan laki-laki yang belum kaffah keislamannya.

Sekarang, syukurilah. Meski di awal kau tak menginginkannya, karena perjodohan orang tua. Apakah kau tidak percaya, bahwa Allah swt telah mempertemukanmu dengan laki-laki itu? Ya, saudariku. Pilihan Allah swt tak pernah salah. Allah swt Maha Tahu kondisi dan kebutuhan hamba.

Saudariku, apakah kau tahu ridha suamimu adalah ridha Allah swt? Ya, sekarang jannahmu ada di tangan suamimu yang shalih. Maka, taatilah. Jangan sampai suamimu tidak ridha. Apabila itu terjadi, bukan hanya Allah swt yang tidak ridha padamu, tapi juga malaikat tak akan ridha padamu. Ketika suamimu memberi amanah dan kepercayaan padamu, maka jalani dengan ikhlas. Jangan mengkhianati, yang ada suamimu sakit hati.


Ingatlah, saudariku. Pernikahan adalah perjanjian yang agung. Ketika janji dari suamimu terucap, maka seluruh bumi dan seisinya mendengarkan. Jadikan pernikahanmu untuk membentuk generasi istimewa seperti generasi sahabat.

Sudahlah... Lupakan masa lalumu bersama seseorang yang pernah kau cintai. Sekarang, ada suamimu. Aku yakin, ia adalah yang terbaik untukmu, karena ia pilihkan Allah swt untukmu. Ikhlaskan ia menjadi suamimu. Yang mengisi hari-harimu, berlayar menuju keridhaan Allah swt.

Saudariku, jalani semuanya dengan ikhlas. Jadikan ketaatanmu kepada suamimu hanya karena Allah swt, ibadah kepada Allah swt. Bukan kau menaatinnya karena takut pada suamimu. Bukan saudariku... Bukan... Jika kau menaatinya karena takut, maka hidupmu akan tertekan.

Rumahmu kehormatanmu. Jika kau ingin bepergian keluar rumah, maka mintalah izin pada suamimu. Apabila diizinkan, beri tahu suamimu dengan siapa kau pergi. Ketika di tengah jalan ada lelaki yang menarik hatimu, maka kembalilah pada suamimu. Itu akan menjaga pandangan dan kehormatan. Apabila kau tidak diizinkan untuk keluar rumah, maka jangan melanggarnya.

Saudariku, rumah tangga tidak selalu mulus. Ada saja ujian yang menimpa. Selesaikanlah dengan suamimu semua permasalahan rumah tangga. Musyawarah dengan suamimu. Mulailah membuka komunikasi, agar kau merasa nyaman disampingnya. Jangan kau cerita masalahmu pada orang lain, terlebih "orang asing". Orang yang bukan mahrammu. Jangan... Jangan kau lakukan itu...

Saudariku, sekali lagi aku ingin katakan padamu. Jalani semuanya dengan ikhlas. Aku tak mau kisahmu seperti sebuah novel yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra. Suamimu telah memenuhi kebutuhanku, tapi kau tetap saja tidak bisa menerima lantara di awal sebuah perjodohan. Kau akan menyesal jika kau kehilangan suamimu yang terlebih dahulu dipanggil oleh Allah swt.

Maka dari itu, bangunlah keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah bersama suamimu. Berlayarlah bersama dalam suka dan duka bersama suamimu. Jaga komunikasi, jangan sampai ada yang salah paham hingga berakhir fatal. Berlabuhlah pada ridha Allah swt. Jangan kau mengharap kata thalaq terlontar dari mulut suami yang shalih itu. Itu sangat dibenci Allah swt walau halal.

Terimalah dengan ikhlas... Allah swt sudah merancang yang terbaik untukmu...